Kamis, 24 September 2015

Brem Manis Khas Madiun

http://traditionalfoodstation.blogspot.co.id/
Brem adalah salah satu makanan khas Madiun. Sentra industri rumah tangga brem terletak di desa Kaliabu - Caruban Madiun. Pengolahan brem masih tradisional, menggunakan tenaga manusia dan mesin sederhana.

Diantara para pengrajin brem ini adalah bapak Hardjo Ngasihan, yang menggeluti usaha ini meneruskan usaha dari ayah,kakek dan kakek buyutnya.

Proses pembuatan brem, dimulai dengan pembuatan tape dari beras ketan putih. 20 kg beras ketan putih kwalitas super, dicuci bersih dan direndam kurang lebih 4-6 jam. Setelah itu dicuci bersih dan ditiriskan. Beras ketan lalu ditanak dengan menggunakan kukusan ( bhs.jawa : dikekel ) selama 1 jam. Setelah dikekel, beras ketan dikaru dengan air panas dan ditanak lagi 1 jam.

Beras ketan yang sudah matang didinginkan dengan cara diangin-anginkan ( jawa : diler ) diatas tampah. Setelah dingin,beras ketan di taburi ragi sampai merata. Setiap 1 kg beras ketan, membutuhkan 1 biji ragi. Kemudian beras ketan dimasukkan ke dalam bak/ panci untuk diperam selama 8 hari. Setelah 8 hari beras ketan sudah menjadi tape. Selanjutnya adalah memeras tape, untuk mendapatkan air sarinya. Air perasan tape lalu direbus di atas api yang besar, sampai kental. Ampas tape diberi air secukupnya dan diperas lagi untuk mengeluarkan sari tape yang masih tersisa. Air perasan yang kedua ini,direbus secara terpisah, sampai kekentalannya sama dengan yang pertama, baru keduanya di campurkan. Air campuran ini direbus sampai lebih kental lagi,baru di masukkan ke dalam mesin pengaduk (mixer). Adonan di tambahkan soda kue sebanyak 2 sendok makan dan dimixer sampai putih dan pekat, +/- 30 menit.

Setelah adonan menjadi putih dan pekat, di tuang di atas loyang yang panjangnya +/- 4 meter dan lebarnya 60 cm. Adonan diaduk secara beraturan sepanjang loyang dan di lakukan berulang-ulang sampai adonan terasa agak kering. Pengadukan ini dimaksudkan untuk memadatkan brem. Lalu permukaan brem dihaluskan dengan menggunakan sebilah papan, digeser dari ujung satu ke ujung yang lain berkali-kali sampai halus. Setelah itu didiamkan semalam agar mongering barulah kemudian brem dipotong-potong menurut ukuran yang diinginkan lalu dijemur di bawah terik matahari, untuk menghilangkan kadar air yang masih tersisa. Setelah kering betul brem diangkat dan dikemas. Brem siap untuk di pasarkan. Jika readers tertarik silahkan komentar untuk memesan.

0 komentar:

Posting Komentar